Pages

Subscribe:

Blogroll

Labels

Minggu, 13 November 2011

Diajukan pada Peluang Usaha


MarkisaSaat anda berkunjung ke Makassar sempatkanlah untuk mampir ke perkebunan Markisa yang terletak di Desa Kanreapia atau lebih tepatnya kurang lebih sekitar 9 km dari Kecamatan Malino.

Selain anda akan menikmati segarnya udara di sekitar perkebunan anda juga dapat melihat-lihat proses pembuatan sirup Markisa.
kebun markisa, kanreapia, perkebunan markisa, industri pembuatan markisa, desa kanreapia, pembuatan sirup markisa dan jeruk dewi berastagi
SAN QUINTIN - Tentara Meksiko telah menemukan perkebunan ganja terbesar yang pernah ditemukan di negara. Pejabat militer menyatakan, lokasinya di sebuah padang pasir terpencil yang dikelilingi oleh kaktus.

Jendral Alfonso Duarte, menyatakan, tentara yang mematroli wilayah itu menemukan 120 hektar tanaman ganja yang dipelihara oleh puluhan pria. Pekebunan yang terletak di negara bagian Baja California, sekitar 200 mil atau 320 kilometer di selatan San Diego, California, ini akan menghasilkan panen sekitar 120 ton ganja dan bernilai sekitar 160 juta dolar.

"Itu perkebunan ganja terbesar yang pernah kami temukan di negara ini," kata Duarte.

Orang-orang itu telah menggali sebuah sumur di tempat yang tandus dan memompa air melalui selang untuk mengairi tamaman tersebut, yang mencapai delapan kaki (2,5) meter tingginya. Perkebunan ini sendiri akan segera dihancurkan.

Sebagian besar dari orang-orang yang merawat tanaman itu telah meloloskan diri dari penangkapan, tapi enam tersangka kemudian tertangkap di sebuah pos pemeriksaan militer.

Meksiko adalah pemasok ganja utama Amerika, dan sebagian besar kokain yang dikonsumsi di Amerika Serikat lewat melalui Meksiko.

Kamis, 03 November 2011

perkebunan ubi jalar

Ubi Jalar
(Sweet Potato (Ingg.), Ipomoea batatas (Latin)) Famili: Convolvulaceae

Ditanam luas di Amerika Selatan sebelum kebudayaan Inka, diintroduksi ke Spanyol sebelum kentang. Di Asia Timur, Polynesia sebelum tahun 1250 M menyebar ke Selandia Baru abad 14, menyebar ke Cina tahun 1594 M.

Bagian yang dikonsumsi:

Umbi dan daun muda

Deskripsi:

Tanaman tahunan dikotil dengan batang menjalar. Warna kulit umbi bisa putih, kecoklatan, merah, ungu agak merah, atau kuning dengan warna umbi bisa putih, kuning, oranye atau merah. Hari panjang meningkatkan pertumbuhan batang, sedangkan hari pendek merangsang pembesaran umbi dan pembungaan.

Bagian yang dikonsumsi:

Umbi serta pucuk dan daun muda

Kandungan Gizi:

Ubi yang berwarna kuning kaya karbohidrat dan provitamin A. Daun dan pucuk muda tinggi kandungan vitamin A dan C serta proteinnya.

Suhu:

Suhu optimum 24 °C. Tanaman berhenti tumbuh pada suhu 15 °C.

Budidaya:

* Perbanyakan dari stek batang atau tunas dari umbi

* Pemupukan K tinggi

Panen:

* 3-4 BST

khasiat

Ubi jalar (Ipmoea batatas L) terbukti mengurangi resiko buta pada anak
balita. Hal itu terungkap dalam hasil penelitian oleh Dr Muhilal (1991)
dan para peneliti dari Puslitbang Gizi Depkes. Dilaporkan bahwa di
Kabupaten Jaya Wijaya, Irian Jaya, yang semula diduga mempunyai prevalensi
xeroftalmia lebih daripada 0,5 persen, ternyata tidak dijumpai satu kasus
pun penyakit xeroftalmia. Xeroftalmia adalah suatu penyakit mata yang
disebabkan kekurangan vitamin A, berupa adanya bercak bitot dan bila tidak
segera diobati dapat mengakibatkan kebutaan.

Menurut Muhilal, hal ini antara lain disebabkan oleh kebiasaan masyarakat
Lembah Baliem tersebut yang senang mengkonsumsi ubi jalar dan daunnya,
serta buah merah, yang masing-masing mengandung betakaroten, senyawa
provitamin A dalam jumlah yang banyak.

Satu porsi ubi rebus yang berwarna kuning emas, sekitar 200 gram saja
misalnya, mampu menyediakan betakaroten sekitar 5400 mikrogram, atau
setara dengan 900 retinol ekivalen (RE). Angka tersebut sudah jauh di atas
angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan (350-600 RE).

Kadar betakaroten ubi jalar dapat diperkirakan dari warnanya, kecuali ubi
jalar ungu, semakin kuat intensitas warna kuningnya semakin besar pula
kandungan betakarotennya. Kandungan beta karoten ubi jalar tersebut adalah
paling tinggi di antara padi-padian, umbi-umbian, dan hasil olahannya.

Harus dimasak

Perlakuan panas pada saat pemasakan (direbus atau digoreng) menyebabkan
retensi betakaroten menjadi 80-90 persen. Angka tersebut tidak dijumpai
pada bahan makanan pokok lainnya seperti beras, singkong, jagung, dan
sagu.

Ubi jalar yang digoreng akan meningkat bioavailability betakarotennya
karena minyak berperan sebagai pelarut senyawa tersebut. Di dalam tubuh,
betakaroten menjadi lebih mudah diserap dan akan mengalami metabolisme
lanjutan. Sekitar sepertiga dari beta karoten yang diserap kemudian
diangkut oleh chylomicron, dan sisanya akan diekskresikan. Selanjutnya
betakaroten akan diubah untuk beberapa fungsi.

Fungsi betakaroten tersebut, pertama, adalah sebagai prekursor vitamin A
yang secara enzimatis berubah menjadi retinol, zat aktif vitamin A dalam
tubuh. Dilaporkan konsumsi vitamin A yang selalu cukup dalam jangka waktu
beberapa tahun, di dalam hati akan tertimbun cadangan vitamin A yang dapat
memenuhi kebutuhan sampai sekitar tiga bulan tanpa konsumsi vitamin A dari
makanan.

Vitamin A sangat berperan dalam proses pertumbuhan, reproduksi,
penglihatan, serta pemeliharaan sel-sel epitel pada mata. Vitamin A juga
sangat penting dalam meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit.

Fungsi kedua, sebagai anti-oksidan yang kuat untuk menetralisir keganasan
radikal bebas, penyebab penuaan dini dan pencetus aneka penyakit
degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung. Jadi hal ini juga akan
meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit
degeneratif.

Ketiga, menghaluskan kulit dan menyehatkan mata. Hal ini sangat penting
terutama bagi wanita yang ingin berkulit halus dan memiliki kecantikan
alami.

Selain kandungan betakaroten dan vitamin A yang tinggi, ubi jalar
mengandung banyak karbohidrat (75-90 persen) yang terdiri dari pati (60-80
persen berat kering), gula (4-30 persen berat kering), selulosa,
hemiselulosa, dan pektin.

Dalam 100 gram ubi jalar terkandung energi (123 kkal), protein (2,7 gram),
lemak (0,79 gram), mineral kalsium (30 mg), fosfor (49 mg), besi (4 mg),
Vitamin B-1 (0,09 mg), vitamin B-2 (0,32 mg), vitamin C (2-20 mg), dan air
(68,5 persen).

Selain direbus atau digoreng, ubi jalar dapat diolah jadi keripik, tepung
ubi jalar, bahan campuran garam meja, CMC (carboxymetyhyl cellulose), dan
bahan MSG. Dari tepung ubi jalar dapat dibuat menjadi cookies, jam, kecap,
muffin, dan lain-lain.

Mencegah konstipasi

Hal yang mesti diperhatikan dari tepung ubi jalar antara lain kandungan
proteinnya relatif rendah dan kadang-kadang rasanya agak pahit. Untuk
meningkatkan kadar protein tersebut, dalam pembuatan kue tepung ubi jalar
dapat dicampur dengan kacang hijau, kedelai, atau gude. Sedangkan untuk
memperbaiki rasanya dapat dilakukan dengan menambahkan bahan flavor.

Umumnya kalau makan ubi jalar atau singkong orang akan sering buang angin.
Hal ini karena kandungan oligosakarida pada ubi jalar cukup banyak
sehingga akan menimbulkan flatulens. Namun hal itu tidak terlalu
bermasalah, karena oligasakarida tersebut bermanfaat untuk kesehatan,
khususnya untuk mencegah timbulnya konstipasi.

Oleh karena itu sediakanlah makanan ringan dari ubi jalar dalam menu Anda.
Bisa dalam bentuk gorengan, rebusan, atau kue dari tepungnya. Tidak perlu
setiap hari, kudapan ubi jalar itu cukup 2-3 kali seminggu.

Ubi jalar yang baik dikonsumsi adalah yang berwarna kuning hingga oranye,
karena kandungan provitamin A-nya tinggi. Dengan itu diharapkan akan
mengurangi resiko mata mereka buta akibat kekurangan vitamin A, dan
sekaligus juga akan meningkatkan daya tahan maupun kekebalan tubuh mereka
terhadap serangan penyakit.

Selasa, 01 November 2011

perkebunan kelengkeng

perkebunan kelengkeng

Senin, 14 Juli 2008
penangkaran bibit kelengkeng
kelengkeng dataran rendah masuk di indonesia pada tahun 2004 di daerah kalimantan barat dan di susul daerah banyumanik semarang dan bintaro demak.jenis kelengkeng dataran rendah pingpong, diamaod river serta itoh.

varitas pingpong
tajuk ;jarang,meninggi
daun ;hijau tua, kecil, menggulung kebelakang
produksi ; tinggi
buah ; coklat cerah dan merah muda
rasa ; manis
daging ; tebal ,biji besar, agak berair,arama harum


varitas diamond river
tajuk ; rimbun, melebar
daun ; hijau cerah, lebar,tepi bergelombang
produksi; tinggi
rasa ;manis
daging b; relatip tebal,biji besar,berair

penangkaran/ perbanyakan


vegetative
1 .okulasi
2 .sambung pucuk
3 .susuan
4 .cangkok
perbanyakan bibit dengan cara vegetative lebih menguntungkan karena bibit berumur 3 tahun sudah berbuah. dan harganya bibit sangat tinggi 1batang bibit harga 50.000 dengan ketinggian tanaman 50cm.

pemasaran
berdasarkan data biro pusat statistik, menghitung kebutuan impor di butuhkan 400.000 tanaman produktif,itu dengan asumsi populasi 1 ha mencapai 100 tanaman dan produksi pada tahun ke 3 mencapai 100kg.
sampai saat ini kebutuhan buah kelengkeng dan bibitnya belum terpenuhai.

4
Diposkan oleh pembibitan kelengkeng di 02:48 0 komentar
Sabtu, 21 Juni 2008
pembibitan kelengkeng hibrida
usaha pembibitan kelengkeng dataran rendah diantaranya pimpong diamon itoh.kelengkeng dapat diusahakan dengan perbanyakan dengan ;disambung, di cangkok ,di okolasi.bibit kelengkeng dapat di jual pada umur 8 bulan dengan ketinggian 50cm dengan harga perbatang 50000
Diposkan oleh pembibitan kelengkeng di 03:16 0 komentar
perkebunan kelengkeng
berkebun kelengkeng sangat menguntungkan karena dapat di tanam di dataran rbendan.diantaranya kelengkeng pimpong dan kelengkeng diamon dan itoh.dandapat berbuah 2 tahun. harga buah 1kg 10000.

perkebunan sengon

Apa Itu Sengon?
Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria atau Paraserianthes falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai – petaian. Di Indonesia, sengon memiliki beberapa nama daerah seperti berikut : Jawa :jeunjing, jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, atau sengon sabrang (jawa). Maluku : seja (Ambon), sikat (Banda), tawa (Ternate), dan gosui (Tidore)

Bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV - V. Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya.

Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.

Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur.

Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.

Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.
Habitat Sengon :

Tanah

Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.

Iklim

Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C.

Curah Hujan

Curah hujan mempunyai beberapa fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut zat nutrisi, pembentuk gula dan pati, sarana transpor hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan enzim, dan menjaga stabilitas suhu. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm.

Kelembaban

Kelembaban juga mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi setiap tanaman terhadap kelembaban tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.

Keragaman Penggunaan dan Manfaat Kayu sengon

Pohon sengon merupakan pohon yang serba guna. Dari mulai daun hingga perakarannya dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan.

Daun

Daun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dfan kambingmenyukai daun sengon tersebut.

Perakaran

Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.

Kayu

Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas dll.

perkebunan tomat

Teknis Budidaya Tomat

Peluang Usaha-Oke.Com

Cara Budidaya Tomat
Tomat adalah etanaman yang sangat penting bagi kesehatan, Kebutuhan pasar akan tomat juga sangat besar sebab memang tomat dapat digunakan untuk berbagai masakan dan minuman.

Tomat dapat ditanam ditaran rendah dan dataran tinggi. Tanah yang baik untuk budidaya tomat adalah tanah liat yang mengandung pasir dengan ph antara 5 sampai 6, tanah yang gembur, tanah yang subur dan porus. Curah hujan yang cukup juga sangat di butuhkan untuk pertumbuhan tomat, namun jika surah hujan terlalu lebat maka dapat membuat tanaman tomat mudah terserang penyakit serta dapat menghambat pertumbuhannya.

Penyiapan Lahan

- Pilih lahan yang gembur dan subur yang sebelumnya tidak ditanami terong, cabe kentang tembakau, kentang, dan tomat sendiri.
- Genangilah tanah de4ngan air selama dua minggu.
- Bila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam.
- Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal
- Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air.
- Berikan pupuk dasar 4 kg Urea /ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk dan ratakan dengan tanah
- Atau jika pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di atas bedengan.
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata diatas bedengan dosis 1-2 botol/1000 m2. Hasil akan lebih bagus jika diganti SUPER NASA (dosis ± 1-2 botol/1000 m2 ) dengan cara :
- alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan
- Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang (+ 1 minggu) merata di atas bedengan pada sore hari
- Jika pakai Mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari
- Biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam
- Buat lubang tanam dengan jarak 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm

4. Pemilihan Bibit
- Pilih varietas tahan dan jenis Hybryda ( F1 Hybryd )
- Bibit berdaun 5-6 helai daun (25-30 HSS=hari setelah semai) pindahkan ke lapangan
- Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu pada sore sehari sebelum tanam atau pagi harinya (agar lembab)

B. FASE PERSEMAIAN (0-30 HSS)
- Siapkan media tanam yang merupakan campuran tanah dan pupuk kandang 25 – 30 kg + Natural GLIO (1:1)
- Masukkan dalam polibag plastik atau contongan daun pisang atau kelapa
- Sebarlah benih secara merata atau masukkan satu per satu dalam polibag
- Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit yang baik, tegar dan sehat dipindahkan dalam bumbunan daun pisang atau dikepeli yang berisi campuran media tanam
- Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat kondisi tanah)
- Penyemprotan POC NASA pada umur 10 dan 17 hari dengan dosis 2 tutup/tangki

C. FASE TANAM ( 0-15 HST=Hari Setelah Tanam )
- Bedengan sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu
- Bibit siap tanam umur 3 – 4 minggu, berdaun 5-6
- Penanaman sore hari
- Buka polibag plastik
- Benamkan bibit secara dangkal pada batas pangkal batang dan ditimbun dengan tanah di sekitarnya
- Selesai penanaman langsung disiram dengan POC NASA dengan dosis 2-3 tutup per + 15 liter air
- Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2 minggu, caranya tanaman yang telah mati, rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru, dibersihkan dan diberi Natural GLIO lalu bibit ditanam
- Pengairan dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), hati-hati jangan sampai berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit
- Amati hama seperti ulat tanah dan ulat grayak. Jika ada serangan semprot dengan Natural VITURA
- Amati penyakit seperti penyakit layu Fusarium atau bakteri dan busuk daun , kendalikan dengan menyemprot Natural GLIO dicampur gula pasir perbandingan 1:1. Untuk penyakit Virus, kendalikan vektornya seperti Thrips, kutu kebul (Bemissia tabaci), banci ( Aphis sp.), Kutu persik (Myzus sp.) dan tungau (Tetranichus sp.) dengan menyemprot Natural BVR atau Pestona secara bergantian
- Pasang ajir sedini mungkin supaya akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat

D. FASE VEGETATIF ( 15-30 HST)
- Jika tanpa mulsa, penyiangan dan pembubunan pada umur 28 HST bersamaan penggemburan dan pemberian pupuk susulan diikuti pengguludan tanaman
- Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu semenjak tanam, diberi pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman (1-2 gram), berikan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dari batang tanaman tomat kemudian ditutup tanah dan siram dengan air
- Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea dan KCl (± 5 gr), berikan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm dan sedalam ± 1 cm kemudian ditutup tanah dan siram dengan air.
- Bila umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk Urea dan KCl lagi (7 gram). Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh ( ± 7 cm).
- Jika pakai Mulsa tidak perlu penyiangan dan pembubunan serta pupuk susulan diberikan dengan cara dikocorkan
- Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari
- Amati hama dan penyakit seperti ulat, kutu-kutuan, penyakit layu dan virus, jika terjadi serangan kendalikan seperti pada fase tanam
- Semprotkan POC NASA (4-5 tutup) per tangki atau POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) setiap 7 hari sekali.
- Tanaman yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir dan setiap bertambah tinggi + 20 cm harus diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak.
- Pengikatan jangan terlalu erat dengan model angka 8, sehingga tidak terjadi gesekan antara batang dengan ajir yang dapat menimbulkan luka.

E. FASE GENERATIF (30 – 80 HST)
1. Pengelolaan Tanaman
- Jika tanpa mulsa penyiangan dan pembubunan kedua dilakukan umur 45-50 hari
- Untuk merangsang pembungaan pada umur 32 HST lakukan perempelan tunas-tunas tidak produktif setiap 5-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-3 cabang utama / tanaman
- Perempelan sebaiknya pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dengan cara; ujung tunas dipegang dengan tangan bersih lalu digerakkan ke kanan-kiri sampai tunas putus. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting, sedangkan tanaman yang tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel sehingga tanaman tidak terlalu pendek
- Ketinggian tanaman dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah
- Semprotkan POC NASA dan HORMONIK setiap 7-10 hari sekali dengan dosis 3-4 tutup POC NASA dan 1-2 tutup HORMONIK/tangki. – Agar tidak mudah hilang oleh air hujan dan merata tambahkan Perekat Perata AERO 810 dengan dosis 5 ml ( 1/2 tutup)/tangki.

2. Pengamatan Hama dan Penyakit
- Ulat buah (Helicoperva armigera dan Heliothis sp.). Gejala buah berlubang dan kotoran menumpuk dalam buah yang terserang. Lakukan pengumpulan dan pemusnahan buah tomat terserang, semprot dengan PESTONA
- Lalat buah (Brachtocera atau Dacus sp.).Gejala buah busuk karena terserang jamur dan bila buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih. – - Bersifat agravator, yaitu sebagai vektornya penyakit jamur, bakteri dan Drosophilla sp. Kumpulkan dan bakar buah terserang, gunakan perangkap lalat buah jantan (dapat dicampur insektisida)
- Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun dan buah (Alternaria solani) serta busuk buah antraknose (Colletotrichum coccodes). Jika ada serangan semprot dengan Natural GLIO
- Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami (PESTONA, GLIO, VITURA) belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
- Busuk ujung buah. Ujung buah tampak lingkaran hitam dan busuk. Ini gejala kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.

F. FASE PANEN & PASCA PANEN (80 – 130 HST)
- Panen pada umur 90-100 HST dengan ciri; kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi atau sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu dan dipilih buah yang siap petik. Masukkan keranjang dan letakkan di tempat yang teduh
- Interval pemetikan 2-3 hari sekali.
- Supaya tahan lama, tidak cepat busuk dan tidak mudah memar, buah tomat yang akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang
- Wadah yang baik untuk pengangkutan adalah peti-peti kayu dengan papan bercelah dan jangan dibanting
- Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan dan musnahkan
- Buah tomat yang telah dipetik, dibersihkan, disortasi dan di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi.

perkebunan salak

Ratusan Ha Tanaman Salak Pondoh Siap Panen Rusak Total
Jumat, 19 November 2010 | 15:52
Seorang warga mengais buah salak pondoh yang rontok diterjang abu Merapi di perkebunan salak Dusun Gemer, Ngargo Mulyo, Dukun, Magelang, Jateng, Kamis (18/11). Foto: Investor Daily/ANTARA/Anis Efizudin/ss/mes/10 Seorang warga mengais buah salak pondoh yang rontok diterjang abu Merapi di perkebunan salak Dusun Gemer, Ngargo Mulyo, Dukun, Magelang, Jateng, Kamis (18/11). Foto: Investor Daily/ANTARA/Anis Efizudin/ss/mes/10

Berita Terkait

* Terancam Gagal Panen Thailand, Pemerintah Siapkan Pemasok Baru Beras
* 27.000 Ha Lahan Padi Gagal Panen
* Bappenas Susun Rencana Evaluasi Amankan Produksi Beras
* Bantuan Rp3,7 Juta/Ha Petani Bojonegoro Cair Akhir Agustus
* Petani Terima Rp2,6 Juta/Ha Jika Gagal Panen


MAGELANG-Ratusan hektare (ha) tanaman salak pondoh siap panen di kawasan lereng Gunung Merapi rusak total, petani mengalami gagal panen dan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Seorang warga terpaksa mengais buah salak pondoh yang rontok diterjang abu vulkanik Gunung Merapi di perkebunan salak Dusun Gemer, Ngargo Mulyo, Dukun, Magelang, Jateng, Kamis (18/11).

Selain itu, tanaman hutan seluas 2.400 hektare (ha) di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) juga rusak akibat terkena awan panas dan guyuran material vulkanik Gunung Merapi yang meletus beberapa waktu lalu.

Kepala Seksi Wilayah II Balai TNGM Boyolali Joko Priyono mengatakan, kerusakan hutan tanaman di lereng Gunung Merapi tersebut meliputi wilayah Boyolali, Klaten, Magelang, dan Sleman.

“Tanaman hutan yang rusak tersebut cukup luas karena mencakup lebih dari 33%. Total luas tanaman hutan di TNGM tercatat 6.410 ha,” ujar Joko di Boyolali, Kamis (18/11). (gor)

perkebunan pala ( manfaat Tanaman Pala )

Perkebunan Pala
Manfaat Tanaman Pala
Pala dimanfaatkan sebagai rempah selain itu juga fungsinya sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik.

1. Kulit batang dan daun : Batang/kayu pohon pala biasa disebut dengan “kino” hanya dimanfaatkan sebagai kayu bakar maupun bahan bangunan. Kulit batang dan daun tanaman pala dapat dihasilkan minyak atsiri.
2. Fuli : Bagian dari Fuli adalah benda untuk menyelimuti biji buah pala yang berbentuk seperti anyaman pala, disebut “bunga pala” berwarna kemerahan. Bunga pala ini memiliki kandungan minyak atsiri yang baik.
3. Biji pala : Biji pala dimanfaatkan sebagai rempah-rempah. Biji buah pala sesungguhnya dapat meringankan semua rasa sakit dan rasa nyeri yang disebabkan oleh kedinginan dan masuk angin dalam lambung dan usus. Disamping itu sangat baik untuk obat pencernaan yang terganggu, obat muntah-muntah dan lain-lainya.
4. Daging buah pala : Disebagian sentra pembudidayaan tanaman pala, daging buah pala diproses menjadi makanan ringan, seperti: asinan pala, manisan pala, marmelade, selai pala, kristal daging buah pala, dll.