- Menteri Kehutanan telah memberi izin prinsip
pelepasan kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi untuk pembangunan
tebu (izin prinsip) kepada Grup Rajawali, yakni bagi bagi PT
Cendrawasih Jaya Mandiri dan PT Karyabumi Papua.
"Pada 28 Maret
2011, Menteri Kehutanan telah menandatangani surat keputusan yang
memberikan persetujuan tersebut," kata Managing Director Agriculture
Grup Rajawali, Nicolaas B Tirtadinata, dalam keterangan tertulisnya
kepada okezone, Jumat (1/4/2011).
Adapun untuk
Cendrawasih Jaya Mandiri, Menhut menyetujui pencadangan kawasan hutan
produksi yang dapat dikonversi seluas sekira 22.145 hektare (ha).
Sementara Karyabumi Papua, diberikan izin konversi seluas 15.650 ha.
Berdasarkan
izin prinsip ini, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan akan mengatur
pelaksanaan tata batas di lapangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dua perusahaan yang merupakan anak usaha Grup
Rajawali ini akan segera mengurus izin lanjutan untuk mendapatkan
Keputusan Menteri Kehutanan tentang Pelepasan Kawasan Hutan atau yang
sering disebut SK Definitif. Dalam SK Menteri inilah, luasan kawasan
yang dapat dilepaskan untuk usaha perkebunan akan ditentukan secara
definitif.
"Kami berterima kasih telah mendapat kepercayaan dari
pemerintah untuk ikut berpartisipasi membangun ketahanan pangan nasional
sesuai yang telah dicanangkan dalam program Merauke Integrated Food
& Energy Estate (MIFEE)," sahut Nicolaas.
Dengan sudah
keluarnya izin prinsip ini, maka bagi Cendrawasih Jaya Mandiri dan
Karyabumi Papua akan segera mempersiapkan izin-izin lain, seperti izin
dari Direktur Jenderal Planologi Kehutanan agar dapat melakukan
persiapan kegiatan fisik di lapangan.
Misalnya pembangunan
infrastruktur dasar dan pembangunan kebun bibit seluas 1.500 ha,
Nicolaas menambahkan, dalam kegiatan pembangunan perkebunan di Merauke,
anak usaha Grup Rajawali akan melakukan segala aktifitasnya sesuai
dengan ketentuan. "Misalnya saja soal membangun kebun untuk masyarakat
seluas 20 persen," imbuh Nicolaas.
Sekadar informasi, grup
Rajawali merupakan salah satu investor yang serius mengembangkan
perkebunan tebu di Merauke dan telah menanam 40 ton bibit tebu dari
beberapa varietas.
"Dengan dimulainya pembangunan perkebunan tebu
ini, maka perekonomian daerah akan tumbuh dan diharapkan investor lain
dapat segera menyusul," kata Direktur Cendrawasih Jaya Mandiri FS, Heru
Prijono. (ade)
0 komentar:
Posting Komentar